Rabu, 10 Maret 2010

Sang Timur, sekolahku

Selamat datang di blog pertama saya. Di sini saya akan bercerita sedikit tentang sekolah saya, Sang Timur. Mungkin agak sedikit pendek ceritanya, jadi dimohon jangan marah. Bagi mereka yang tidak mengerti bahasa Indonesia, saya sudah sediakan terjemahannya di bahasa Inggris.

Welcome to my first blog. Here I will tell you a little story about my school, Sang Timur. Maybe the story is a bit short, so please don't angry. For those who don't understand Indonesian language, I already given the translate in English language.

Sang Timur artinya "Kanak-kanak Yesus yang miskin" jika saya tidak salah ingat. Sang Timur yang saya tempati terletak di sekitar Ciledug, Karang-Tengah, Tangerang. Karena banyak sekolah di Indonesia yang menyingkat namanya, maka begitu pula dengan Sang Timur. Biasanya dipanggil "Satic" atau "Satik" atau "STC" atau "STK". Yang membuat beda adalah huruf "c" dan "k". Huruf "c" adalah singkatan dari "Ciledug", sedangkan "k" adalah singkatan dari "Karang-Tengah". Jadi bisa disebut "Sang Timur Ciledug" atau "Sang Timur Karang-Tengah". Tapi sampai sekarang saya masih tidak tahu mana yang benar.

Sang Timur means "The poor little children of Jesus" if I wasn't wrong. Sang Timur which I always go to is at around Ciledug, Karang-Tengah, Tangerang. Because many school in Indonesia that shorten its name, so does Sang Timur. Usually it was called "Satic" or "Satik" or "STC" or "STK". The one that makes the difference is the alphabet "c" and "k". The "c" means "Ciledug", while "k" means "Karang-Tengah". So it can be called "Sang Timur Ciledug" or "Sang Timur Karang-Tengah". But until now I still don't know which one is true.

Ada beberapa sekolah dari Sang Timur itu sendiri. Yang pertama adalah SD atau Sekolah Dasar. Di sini terdiri dari enam kelas, yakni kelas 1 sampai 6, di mana kelas itu dibagi lagi menjadi empat, yaitu kelas A, B, C, dan D. Satu kelas berisi 30 sampai 40 murid (biasanya). Sekolah Dasar tersebut ditambah pula dengan Ruang Kepala Sekolah, UKS, Ruang Tata Usaha, Ruang Guru, Ruang Komputer, Perpustakaan, Ruang Band, Ruang Listening, dan Toilet yang paling penting. Juga ada gudang untuk menyimpan barang-barang sekolah. Terdiri dari tiga lantai.

There is a few school from Sang Timur itself. The first one is the Elementary School. Here divided into six classes, that is from first grade until six grade, which the classes is divided again into four classes, that is A, B, C, and D. One class has 30 until 40 students (usually). The Elementary School is also added with the Principal Room, Medic Room, Admin Room, Computer Room, Teacher Room, Library, Band Room, Listening Room, and Toilet which is the most important. Also, there is a Storage Room which is used to keep school's belongings. There are three floors.

Yang kedua adalah SMP atau Sekolah Menengah Pertama. Beda dengan di SD, SMP hanya terdiri dari tiga kelas, dan tiap kelas dibagi lagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Satu kelas biasanya terdiri dari 25 sampai 35 orang. Hampir sama dengan di SD, SMP Sang Timur ditambah juga dengan ruang-ruang lainnya, seperti Ruang Kepala Sekolah, UKS, Ruang Tata Usaha, Ruang Komputer, Perpustakaan, Ruang Guru, Ruang Band, dan Toilet. Namun, di sini ada beberapa tambahan lagi selain dari yang sudah disebutkan, yakni Ruang Audio Visual, Ruang OSIS (mengetahui bahwa di SMP sudah dibentuk OSIS), Laboratorium IPA (Biasanya digunakan untuk praktek), Ruang Konseling, dan Ruang Listening (Untuk ulangan mendengarkan). Tidak seperti di SD, di sini Toilet pria dan wanita dipisah, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Toilet di lantai 1 untuk pria, sedangkan toilet di lantai 2 untuk wanita. Di sini juga terdapat lapangan.

The second one is the Middle School or Junior High School. Different than in the Elementary School, the Middle School only divided into three classes, and each classes divided again into three classes, that is A, B, and C. One class usually has 25 until 35 students. Nearly the same as in the Elementary School, the Middle School in Sang Timur also added with the other rooms, like the Principal Room, Medic Room, Admin Room, Computer Room, Library, Teacher Room, Band Room, and Toilet. But, there is another room other than those which already been written, and that is the Audio Visual Room, Student Council Room (Knowing that in the Middle School, the Student Council is already been made), Science Lab (Usually used for practice), Counselling Room, and the Listening Room (For listening exam). Unlike the Elementary School, the toilets for man and woman is divided, so there shall be no things that we didn't want to be happened. Toilets in the 1F is for man, while the toilets in the 2F is for woman. There's a field in here too.

Yang ketiga adalah SLB/C atau Sekolah Luar Biasa/Cacat. Karena saya tidak tahu banyak tentang keadaan di dalamnya, jadi saya akan memberitahu apa yang saya ketahui. Di sini sama seperti di SD, ada Ruang Tata Usaha, Ruang Guru, dan sebagainya. Di sini juga terdapat lapangan kecil. Sebelumnya saya minta maaf jika saya tidak terlalu tahu banyak tentang SLB/C.

The third one is the School for Autism. Because I don't know much about the condition inside the school, so I will tell what I know. Here is the same as in the Elementary School, there is an Admin Room, Teacher Room, etc. The School also got a small field. Before this, I am sorry if I don't know much about the School for Autism.

Semua sekolah tersebut berbentuk seperempat lingkaran. Sebenarnya, yang terakhir bukan sekolah, melainkan Yayasan Sang Timur, di mana yayasan tersebut adalah tempat kita menyampaikan pendapat kita tentang sekolah tersebut, dan sebagainya. Jadi, di Satik (atau Satic) ini hanya terdapat tiga sekolah.

All school shaped like a quarter circle. Actually, the last is not a school, but a Foundation of the Sang Timur School, which the foundation was a place where we can talk about our opinion about the school, etc. So, Satik (or Satic) only have three schools.


Di samping itu, Satik mempunyai BSS (Saya tidak tahu artinya) yang dulunya merupakan gereja dan sekarang tidak dipakai lagi sejak para penduduk yang tinggal di sekitar Sang Timur tidak setuju dengan adanya sekolah Katolik Sang Timur dan menutup jalan
depan yang merupakan jalan satu-satunya agar mobil bisa masuk. Sempat terjadi negosiasi antara warga dengan para guru dan seluruh pengurus Sang Timur, tetapi warga tetap tidak setuju. Akhirnya, seluruh anggota Sang Timur menyerah sebelum nanti ada yang terluka. Sekarang, BSS itu menjadi tempat untuk melakukan beberapa aktivitas atau keperluan sekolah.

Beside that, Satik has a BSS (I don't know what that means) which is once was a church and now it's not used anymore since the peoples who lived around Sang Timur don't agree with the existence of Catholic school Sang Timur and block the front road which is the only way so the cars can get in. There was some kind of negotiation between the people with the teacher and all the Sang Timur's manager, but the peoples still don't agree. In the end, all the members of Sang Timur gave up before someone'll get hurt. Now, the BSS became a place to do some school activity or school's necessity.

Saya pikir hanya itu yang bisa saya sampaikan. Maafkan saya jika kesalahan kata dalam entri ini. Maaf juga karena tidak ada foto yang dapat sedikit mejelaskan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

I think that's all I can explain. I'm sorry if there's some kind of word mistake in this entry. I'm also sorry because there are no photos that can help explain a little. Thank you for the attention.

1 komentar:

school in the world mengatakan...

sama sama satic.. gak beda kok..